FENOMENA SUPER BLUE BLOOD MOON

Oleh: Rahmita Wirdani, S.Pd.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

_Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat, dan bersedekahlah._

Pada tanggal 31 Januari 2018 kemarin, masyarakat dapat menyaksikan pemandangan alam yang sangat menakjubkan, yakni Super Blue Blood Moon. Fenomena itu bisa disaksikan oleh penduduk Bumi dengan mata telanjang. Fenomena ini terakhir dilihat umat manusia sekitar 152 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1866. Peristiwa langka ini menarik perhatian ilmuwan dunia untuk menemukan beberapa karakteristik mengenai peristiwa Super Blue Blood Moon. 

Super Moon

Fenomena Super Moon adalah fenomena yang terjadi jika bulan berada pada keadaan paling dekat dengan bumi saat mengelilingi orbitnya. Orbit bulan mengelilingi bumi tidak berbentuk bulat sepenuhnya, tetapi berbentuk elips. Apabila berada di titik paling dekat dengan bumi, kedudukan tersebut disebut dengan Perigee dan apabila berada pada titik kedudukan paling jauh, disebut  dengan Apogee. Apabila berada di titik Perigee, pada saat itulah fenomena Super Moon terjadi. Pada fenomena ini, bulan akan kelihatan 12% lebih besar, dan 30% lebih terang dari biasanya.

Gambar jarak perigee dan apogee 

 Blue Moon

Jangan tertipu dengan namanya. Hal ini bukan berarti bulan akan kelihatan berwarna biru. Blue Moon adalah fenomena di mana telah terjadi 2 purnama penuh dalam bulan yang sama di dalam kalender masehi. Untuk bulan ini, purnama penuh terjadi pada 2 Januari 2018 dan sekali lagi pada 31 Januari 2018.

 Blood Moon

Tidak seperti Blue Moon, Blood Moon memang dinamakan sesuai dengan warnanya yang seakan berdarah. Pada fenomena ini, bulan akan kelihatan agak kemerahan daripada biasanya. Bulan seperti yang kita ketahui, tidak menghasilkan cahayanya sendiri seperti bintang. Bulan memantulkan cahaya matahari pada permukaannya yang putih dengan debu angkasa. Pada fenomena Blood Moon, cahaya matahari akan sedikit terhalang di balik bayang bumi dan akan mengurangi jumlah cahaya matahari yang terpantul pada permukaan bulan. Peristiwa ini terjadi pada saat gerhana bulan.

Gerhana bulan akan berlaku dalam 3 tahap yaitu penumbra awal, umbra, dan akhir penumbra akhir. Pada penumbra, gerhana separuh akan terjadi pada awal dan akhir gerhana. Gerhana penuh akan berlaku pada tahap umbra. Bulan akan kelihatan merah sepenuhnya pada tahap umbra.

Dampak

Noah Petro, seorang ilmuwan dari NASA menjelaskan akan ada perubahan suhu ketika fenomena alam tersebut berlangsung. “Selama gerhana bulan, perubahan suhu permukaan bulan sangat dramatis, seperti peralihan dari oven ke dalam lemari es yang disimpan dalam beberapa jam,” ujar Noah Petro. Akibat fenomena ini, perubahan panas di berbagai tempat di permukaan bulan akan terjadi, seperti wilayah akan berdebu sepanjang 60 kilometer yang dikenal dengan sebutan Reiner Gamma.

Semoga fenomena alam yang sangat indah dan langka ini bisa kita jadikan untuk bersama-sama tadabur alam, mengagumi kekuasaan Allah swt dengan memahami keteraturan dan keindahan ciptaanNya. (dari berbagai sumber).

Download App Sekolah

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman

Download App Sekolah

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Buku, Update Informasi Sekolah Hanya Dalam Genggaman