Oleh: Cristin Wulan Harum, S.Pd
Menurut KBBI pahlawan dimaknai sebagai orang yang berjuang dengan gagah berani dalam membela kebenaran. Secara etimologi pahlawan berasal dari kata pahala, dan berakhiran wan, pahalawan. Artinya, orang yang pantas memperoleh pahala karena jasa-jasanya bagi perjuangan menegakkan kebenaran. Jika merujuk pada KBBI, maka menjadi pahlawan adalah hal yang memungkinkan bagi seseorang, bahkan siapapun yang berjuang dalam membela kebenaran bisa menempati posisi sebagai seorang pahlawan.
Pahlawan adalah gelar untuk orang yang berjasa terhadap orang banyak dalam membela kebenaran. Kebenaran adalah sesuatu (baik yang berupa perintah maupun larangan) Allah Swt.
Lalu, siapakah yang layak kita sebut sebagai pahlawan sepanjang zaman? Siapakah seharusnya yang kita agung-agungkan namanya karena pengorbanannya?
Jika diharuskan untuk menuliskan namanya satu-persatu, mungkin kolom ini tidak akan mampu untuk menampung biodata para pahlawan yang dimaksud. Karena sebagai umat islam dan warga negara Indonesia, tentu kita punya banyak pahlawan yang telah memperjuangkan kebenaran untuk agama dan bangsa. Sebagai generasi penerus sampai detik ini kita bisa menikmati kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Pada momen yang spesial ini, penulis mencoba membuat kesimpulan tentang siapakah sosok pahlawan berdasarkan versi penulis sendiri. Beberapa bulan terakhir ini kita memperingati banyak momen berharga yang berhubungan dengan kepahlawanan. Terlepas dari peringatan hari pahlawan nasional itu sendiri. Ada beberapa momen yang kita peringati karena jasa dan pengorbanannya yang luar biasa sehingga mereka harus kita agungkan namanya.
Nabi Muhammad Saw.
Sebagai umat manusia, sungguh tiada suatu nikmat yang Allah curahkan kepada seluruh hambanya melainkan nikmat tersebut adalah nikmat yang besar. Diantara nikmat terbesar bagi umat manusia adalah diutusnya para rasul yang bertugas memberi petunjuk ke jalan yang benar.
Rasulullah Muhammad Saw; nabi terakhir yang diutus Allah sebagai penyempurna dari nabi-nabi sebelumnya. Beliau adalah sebaik-baik insan yang senantiasa kita nantikan syafaatnya kelak di akhir zaman. Karena belas kasih Allah SWT kepada hambanya melalui perjuangan beliau dalam agama Islam. Seluruh umat manusia bisa keluar dari zaman Jahiliyah. Perjuangan dan pengorbanan beliau tak bisa dibandingkan dengan seluruh pahlawan yang ada di muka bumi. Beliau adalah manusia pilihan yang dikirim Allah sebagai pemberi rahmat seluruh alam. Maka sudah menjadi kewajiban kita yang mengaku umatnya untuk selalu mengumandangkan sholawat kepada beliau kapan pun dan dimana pun kita berada. Semakin sering kita menyebut namanya, semakin jelas pula bukti kita cinta kepadanya. Karena beliaulah sebaik-baik suri tauladan. Kehadirannya memberikan petunjuk dan menghasilkan manfaat bagi umat manusia tidak hanya di dunia, tetapi di kehidupan yang akan datang (akhirat). Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad…
Guru
Bukan tanpa alasan guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Pengorbanan guru dalam mencerdaskan anak bangsa begitu luar biasa. Hampir separuh waktunya ia korbankan demi anak didik yang ia harapkan sukses dimasa datang. Banyak orang-orang hebat lahir dari tangan-tangan guru. Ibarat petani, guru mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya pada benih (anak didik) yang ia tebar. Ia mendidik murid tak ubahnya seperti anak sendiri. Ia menyemai ilmu dan senantiasa menyiraminya dengan nasehat-nasehat untuk bekal kehidupan dimasa yang akan datang. Guru tak akan rela anak didiknya berada dalam ambang kebodohan. Ia senantiasa tulus dan ikhlas menyiangi segala sesuatu yang mengarahkan kita kepada hal-hal yang tidak sesuai dengan norma-norma. Bagi guru, sekedar melihat anak didiknya sukses paling tidak paham dengan ilmu yang telah ia berikan merupakan suatu kebanggaan. Karena itulah tujuan guru. Melihat ilmunya bermanfaat. Sehingga kelak ia bisa menuainya di kehidupan selanjutnya.
Ibu
Tuhan memberikan derajat paling tinggi bagi makhluk yang bernama Ibu. Tak tanggung-tanggung, bahkan Allah meletakkan surga dibawah telapak kakinya. Sinyal dari sang pencipta bahwa manusia yang berlabel ibu adalah unik. Bagaimana tidak, ia mengandung selama 9 bulan dalam keadaan yang tidak nyaman. Namun, rasa letih dan lelah tak pernah ia hiraukan. Pengorbanan melahirkan buah hati kedunia bahkan rela ia tukar dengan nyawa. Perhatian dan kasih sayangnya dalam membesarkan buah hati tak perlu dipertanyakan. Laksana cahaya lilin, ibu menjadi penerang di kegelapan. Tak peduli raganya terkikis dan habis. Ia tetap bahagia demi senyum merekah buah hatinya. Maka sebagai anak, sudah sepatutnya kita membuatnya bahagia. Jika setiap tahun kita mengagungkan jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan bangsa. Maka pengorbanan seorang ibu terhadap putra putrinya lebih dari itu. Terdengar klasik jika mengatakan ibu adalah pahlawanku. Karena pahlawan yang selama ini kita dengar dan kenal baik dijenjang pendidikan formal maupun non formal adalah orang yang ikhlas mengorbankan jiwa dan raganya demi kemerdekaan bangsa. Kata Ibu begitu sederhana, tetapi mempunyai arti yang besar dalam berbagai bidang. Ibu merupakan sosok superhero dalam segala hal problema kehidupan yang tidak bisa diselesaikan oleh superhero yang sangat popular di film. Ibu selalu menginspirasi semua anak-anaknya untuk maju dan menjadi pribadi yang terbaik dalam dunia nyata.
Kita semua bisa jadi pahlawan baik untuk keluarga, lingkungan masyarakat bahkan dalam suatu Negara. Maka dari itu sudah menjadi tanggungjawab kita sebagai insan yang cakap dan berilmu mengajak pada generasi penerus bangsa untuk menanamkan pada perilaku dan sikap keseharian kita dengan sifat-sifat kepahlawanan agar tidak tergerus dengan perkembangan zaman yang mengarah pada sikap individualisme.
Memperingati dan mendoakan para pahlawan merupakan salah satu bukti bahwa sebagai generasi penerus kita mencintai dan menghargai jasa mereka. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa para pahlawan.




